Apa alasan kamu bangun di pagi hari? Apakah hanya sekedar untuk menghindari kemacetan saat berangkat ke tempat kerja, atau untuk menghadiri kelas pagi yang di ampuh oleh dosen killer? Alasan-alasan klise seperti diatas memang menjadi alasan kebanyakan orang pada umumnya untuk bangun di pagi hari. Namun, apakah alasan tersebut mampu membuat kamu konsisten untuk tetap bangun di pagi hari terlepas dari apapun kondisi yang sedang kamu alami? Jika jawabannya tidak , maka konsep dari Jepang “IKIGAI “ mungkin bisa membantu.
Apa itu Ikigai ?
Ikigai adalah suatu konsep yang berasal dari dua kata: Iki yang berarti “kehidupan” dan Gai yang berarti “nilai”, yang jika digabungkan akan memberi arti: “alasan/tujuan untuk hidup” atau dengan kata lain, Ikigai adalah alasan yang membuat kamu tetap konsisten untuk bangun di pagi hari.
Ikigai sering dikaitkan dengan identitas sosial seperti pekerjaan dan kehidupan berkeluarga, namun cakupannya tidak hanya sebatas itu. Hobi, pertemanan, komunitas, travelling, juga termasuk dalam ikigai.
“Ikigai adalah alasan yang membuat kamu tetap konsisten untuk bangun di pagi hari”
Cara terbaik untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang Ikigai adalah dengan melihat pada diagram venn-nya yang menunjukkan empat kualitas hidup utama yang saling bertumpah tindih: What you are good at (apa keahlianmu), what you love (apa yang kamu suka), what the world needs (apa yang dunia butuhkan), dan what can be paid for (apa yang bisa menghasilkan). Ikigai berada tepat di tengah irisan dari keempat kualitas hidup ini.
Kenapa Ikigai itu penting ?
Banyak sosiolog, ilmuwan, dan jurnalis telah meneliti dan menghipotesiskan kegunaan dan kebenaran di balik fenomena unik ini, dan mereka telah sampai pada sejumlah kesimpulan yang sangat menarik. Satu teori tertentu adalah ikigai dapat membuat hidup kamu lebih lama dan terarah.
Okinawa, sebuah pulau terpencil di barat daya Jepang, memiliki populasi centenarian (orang yang berusia 100 tahun atau lebih) yang sangat besar, sering dikaitkan dengan Ikigai sebagai salah satu faktor utama yang membuat orang-orang disana mempunyai usia yang relatif lebih panjang.
“Ikigai dapat membuat hidup kamu lebih lama dan terarah”
Menurut Dan Buettner, seorang pakar Zona Biru, wilayah di dunia dimana orang hidup lebih lama, konsep ikigai meliputi kehidupan penduduk di pulau ini. Dikombinasikan dengan diet khusus dan jaringan pertemanan yang erat atau “moai”, ikigai membantu orang hidup lebih lama di Okinawa karena memberi mereka tujuan hidup.
Untuk Tomi Menaka yang berusia 92 tahun, ikigainya adalah menari dan bernyanyi dengan teman-temannya di kelompok tari KBG84, katanya kepada koran Mainichi.
Menemukan Ikigai-mu
Hector Garcia, dalam bukunya yang berjudul “Ikigai: The Japanese Secret to a Long and Happy Life”, mengatakan jika konsep ikigai telah merubah hidupnya kearah yang lebih baik:
”Saya memulai rutinitas pagi saya dengan melakukan apa yang paling penting bagi saya sebelum mulai sibuk dengan orang lain. Pagi saya dimulai dengan secangkir teh hijau, melakukan yoga selama 15 menit dan kemudian menulis selama satu jam. Sebelum meninggalkan rumah, saya mendedikasikan waktu untuk kesehatan saya dan salah satu kegiatan yang memberikan ikigai dalam hidup saya: yaitu menulis buku”
Ada sedikit perbedaan antara budaya Jepang dan budaya di luar Jepang dalam melihat Ikigai sebagai suatu konsep. Budaya barat misalkan, yang lebih menitik beratkan karir dan finansial dalam memenuhi ikigai mereka. Berbeda dengan budaya Jepang yang melihat ikigai sebagai sesuatu hal yang tidak selalu menyangkut tentang karir dan finansial. Menghabiskan waktu dengan melakukan hobi, merawat hewan peliharaan, bermain bersama cucu, hingga hasrat untuk menjadi petinju kelas dunia, adalah semua termasuk ikigai.
Terlepas dari itu semua, ikigai secara utuh adalah tentang apa yang membawa makna dan tujuan dalam hidupmu.
Nah, pertanyaan untukmu: sudahkah kamu menemukan Ikigai-mu?
Ikigaiku: buka instagram sambil ngopi
Sudahkah kamu menemukan ikigaimu?
LikeLiked by 1 person
Benar sih, bos perusahaan juga orang Jepang. Dia cukup disiplin bahkan ayahnya yang sudah berumur 100an kalau gak salah, masih bangun dan berkeliling perusahaan di pagi buta sebelum jam pulang bagi shift malam berbunyi..
Mungkin itu sudah jadi ikigainya kali yah..
LikeLiked by 1 person
Brti intinya harus ada motivasi untuk bangun pagi atau apapun agar tetap kosisten ya?
LikeLiked by 1 person
Kayaknya sih sudah ya…..
LikeLiked by 1 person
Topik yang menarik, makasi Mas udah memperluas wawasan, hehehe
LikeLiked by 1 person
Ikigai saya adalah terus mencari apa ikigai saya(?) Hahaha
Rutinitas pagi sudah dimulai sejak bangun tidur kak, seperti harus langsung membantu ibu membersihkan rumah. Jadi tidak sempat memanjakan tubuh :” Justru saya lebih sering melakukan “ikigai” saya dimalam hari, setelah semua rutinitas selesai dan hati terasa lega hahaaha
LikeLiked by 1 person
Sepakat buat pernyataan kalau bangun pagi itu bikin hidup kamu lebih lama. Faktanya memang kalau kita cuma guling guling di kasur sampai setengah hari pun nggak jadi apa-apa. Yang ada waktu terbuang sia-sia.
Tapi, dengan kita bangun pagi. Banyak hal yang belum tuntas bisa mulai dikerjain di tengah kesibukan kita siang hari nanti.
I mean, ikigai bagus buat kamu yang anak kuliahan ditambah lagi jadi aktivis.
Tapi aku sendiri kembali sependapat kalau bangun pagi biar nggak telat ke kampus. Soalnya mesti jalan kaki sekitar 15 menit dari kost
LikeLiked by 1 person
Sangat inspiratif. Pantas saja, dosen saya yang sudah berusia hampir 60 tahun masih terlihat sangat bugar dan lincah melakukan segala aktifitasnya. Mungkin ikigai bisa membuat hidup semakin bergairah dan bahagia. Apa itu salah satu alasan orang-orang yang anda sebutkan di Jepang itu bisa berumur panjang?
LikeLike
iya ikigai membuat gaya hidup menjadi sehat dan bahagia dan optimis , ontime di pagi hari
LikeLike